"Disaat Rakyat Susah dan Kinerja DPR Dinilai Masih 0, DPR Malah Usulkan 7 Proyek Pembangunan Senilai 1,5 Triliun" Ini ke -->
FACEBOOK | TWITTER | GOOGLE + | PINTEREST
KEKANDANG: Sebagai mana kita ketahui,minggu-minggu ini kembali hangat isu bahwa DPR yang mengusulkan pembangunan 7 proyek di dikomplek kantor DPR RI. Tujuh proyek di Kompleks Gedung DPR RI ini diprediksi menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 triliun. Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya menolak rencana pembangunan tujuh proyek tadi. Yakni pembangunan museum, perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja. Jokowi ingin ada usulan yang jelas terlebih dahulu dari DPR sebelum meresmikan proyek ini.
“Jadi, Presiden ingin agar proyek ini clear dulu. Baru, setelah ada proses, kita bicarakan ke mana arahnya,” kata Ketua Tim Implementasi Reformasi Parlemen Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen.
Jika kita pikirkan kok bisa ya DPR yang terhormat tersebut mengusulkan proyek yang bisa dibilang kurang begitu penting tersebut ditengah-tengah nilai rupiah yang melemah dan keadaan perekonomian indonesia dan Global yang tidak stabil, sedangkan rakyat sendiri dalam keaadaan susah karena efek dari krisis ekonomi ini harga-harga bahan pokok naik.
Seperti dilansir dari DETIK, DPR mengusulkan pembangunan 7 proyek untuk penambahan fasilitas kompleks parlemen. Rencana ini menuai protes karena kinerja DPR hingga masa kerja hampir setahun masih belum terlihat.
"Masih nol pencapaian prolegnas yang disepakati sampai empat masa sidang. Konyol rasanya kita mendukung pembangunan fasilitas sarana prasarana yang memanjakan mereka," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, di kantor Seknas FITRA, di Mampang, Jakarta Selatan.
Lucius menyindir, jika DPR ingin memiliki sarana fasilitas pendukung, maka semestinya dibuktikan dulu dengan peningkatan kinerja. Sejauh ini kinerja DPR belum memperlihatkan peningkatan. Ia pun khawatir 37 rancangan undang-undang (RUU) yang mestinya selesai dalam Prolegnas prioritas menjadi tak jelas.
"Dari 37 RUU yang jadi prioritas 2015 baru dua undang-undang disahkan yaitu UU Pemda dan Pilkada. Itu pun bukan jerih payah anggota DPR. Mereka hanya menerima bahan jadi dari pemerintah. DPR belum bisa membuktikan (kinerja), tak punya daya," sebutnya.
Hal senada dikatakan Direktur Indonesia Budget Center, Roy Salam. Menurut dia, perubahan DPR bukan dilakukan lewat fisik gedung namun dengan peningkatan kinerja.
"Kalau cara berpikirnya sesat, ya sebaiknya dibatalkan, harus ditolak," tutur Roy.
BACA JUGA YUK ARTIKEL MENARIK LAINNYA DIBAWAH INI:
- Bukti Operasi Plastik Tidak Abadi: Wajah Model Yang Awalnya Cantik Ini Berubah Mengerikan [FOTO]
- Busyet,, Mas Kawinnya Kepala Manusia gan
- CADAS,Oknum Polisi Sidoarjo Simpan Sabu 13 Kg,Akankah diHukum Mati ?
- CEK GAN, Apa yang Salah pada Foto Sholat Pasangan Pengantin Ini Hingga Dihujat Abis-abisan [FOTO] - New !!
- Cadas..Inilah Batu Akik Kesayangan FIr'aun
- Cegah Keriput Sekarang Juga
- Cek Kepribadian kamu Disini Yuk: Pintu Nomor Berapakah yang Akan Kamu Pilih? [FOTO]
- Cekidot,inilah godaan - Godaan Sebelum Pernikahan
- Cewek Bening ini Daftar Jadi Go-Jek gan,Namanya Hilda Mustika
- China larang gereja pasang tanda SALIB
- Dalam Film Mission Impossible 5 Jakarta Disebut Tempat SARANG Pelariannya Teroris
- Dalam Waktu hitungan Detik,Jika KAmu Makan Obat ini Dijamin Pasti Langsung Mati
Follow twitter KEKANDANG .:.KLIK DISINI.:.
{ 0 komentar... or add one}
Post a Comment